Friday, January 31, 2014

Selama 11 Tahun, Xiang Menenun Rambutnya Jadi Mantel untuk Suami

Beijing : Bukti cinta untuk
pasangan tak melulu harus mahal, seperti yang
dilakukan wanita China bernama Xiang Renxian.
Pensiunan guru berusia 60 tahun itu, membuatkan
suaminya hadiah mantel dan topi yang
ditenunnya sendiri.
Uniknya, material pembuat mantel dan topi tenun
itu adalah rambutnya sendiri. Seperti dilansir
dari Oddity Central yang dimuat Liputan6.com ,
Jumat (31/1/2014), Xiang pun menghabiskan 11
tahun terakhir untuk menenun mantel dan topi
untuk sang suami tercinta.
Berawal dari kecintaan Xiang terhadap rambutnya
yang begitu indah, ia pun mulai mengumpulkan
rambutnya yang gugur secara alami di usia 34
tahun.
"Saat muda, aku terkenal dengan rambut
panjangku yang indah. Dan saat aku beranjak
dewasa, aku pun menyadari bahwa keindahan
rambutku memudar seperti penampilanku yang
menua. Aku kehilangan kemilau rambutku,"
ungkap Xiang.
"Padahal banyak orang yang iri dengan rambut
panjang hitam yang berkilau milikku. Oleh sebab
itulah, aku merawatnya, bahkan sampai rambut
yang berguguran pun tak kubuang," tambahnya.
Xiang pun mengumpulkan rambutnya selama
beberapa tahun, tanpa tujuan pasti. Barulah pada
tahun 2003, dia memutuskan untuk menenun
helai rambutnya menjadi pakaian.
"Aku ingin menemukan cara untuk memanfaatkan
rambutku, dan muncul tiba-tiba ide untuk
menggunakannya untuk membuat sesuatu bagi
suamiku. Butuh beberapa saat untuk
menyempurnakan teknik menenunnya, ketika itu
aku masih berusia 49 tahun. Setelah aku
mengembangkan teknik menenunnya, ternyata
benar-benar tidak sulit untuk dilakukan. Anda
hanya perlu kesabaran dan banyak waktu," urai
Xiang.
Mantel adalah proyek pertama Xiang, dia
menggunakan 15 lembar rambut setara satu helai
wol standar. Xiang pun mulai pada tahun 2003
dan berhasil menyelesaikannya pada tahun 2008.
5 Tahun lamanya ia menenun sebuah mantel.
Kemudian, Xiang mulai melakukan proyek
keduanya yakni topi tenun. Ia menggunakan 20
helai rambut setara 1 helai wolnya. Proyek kedua
itu pun selesai pada tahun 2011.
"Dibutuhkan kesabaran untuk menghasilkan hasil
karya tenun itu. Hanya bisa dilakukan sedikit
setiap hari, karena kelangkaan rambut," ungkap
Xiang.
Ketika tenun itu selesai, Xiang merasa bahwa
mantel itu perlu sedikit sentuhan akhir. Jadi, dia
memutuskan untuk menenun namanya dan
tanggal penyelesaian pada lengan mantelnya
dengan rambut putih. Dia pun harus menunggu
sampai akhir tahun 2013, untuk mengumpulkan
cukup rambut abu-abu alias uban untuk
membuatnya.
Menurut penuturan Xiang, dirinya telah
mengumpulkan banyak rambut gugur. "Lebih dari
11 tahun, aku menghitung semua rambut yang
kukumpulkan dan digunakan pada mantel. Jadi
aku tahu bahwa aku menggunakan 116.058 helai
rambut untuk mantel seberat 382,3 gram dan topi
seberat 119,5 gram," jelas Xiang.
Meskipun mantel itu disebutkan sebagai hadiah
untuk suaminya, Xiang tidak menjelaskan lebih
lanjut. Bahkan, semua gambar menunjukkan pose
dirinya dalam mantel hitam dan topi tenun
rambutnya. Mungkin sang suami pemalu, maka ia
yang berpose untuk media.
"Apapun yang terjadi pada rambutku di masa
depan, aku sekarang tahu bahwa mantel dan topi
rambutku akan selalu ada sebagai pengingat
masa mudaku, dan banyak kenangan indah
bersama suamiku," tutur Xiang.
Meski belum mengetahui apa proyek selanjutnya,
namun Xiang yakin dirinya membutuhkan lebih
banyak rambut dan pastinya memakan waktu
yang lebih lama.
Sebelunya, ada mantel yang terbuat dari 1 juta
lebih helai bulu dada manusia beberapa tahun
lalu. Pembuatnya membanderol harga 2.499
poundsterling atau sekitar Rp 37 juta. Harga yang
cukup mahal, terlebih karena bulu yang
digunakan untuk membuatnya asli.

0 comments

Post a Comment