Tuesday, January 7, 2014

Salah Pegang Trofi Piala Dunia, Mensesneg 'Disemprit' FIFA

Jakarta : Tak hanya penikmat bola
yang tertarik untuk melihat, memotret, bahkan
menyentuh trofi Piala Dunia. Pejabat sekelas
menteri pun juga punya keinginan yang sama.
Usai acara seremoni, dimana Presiden Susilo
Bambang Yudhoyono menerima trofi Piala Dunia
dari Dwight Yorke selaku FIFA Ambassador,
sejumlah staf Istana dan jurnalis yang hadir
berusaha melihat lebih dekat sembari berpose.
Staf FIFA yang mengawal trofi pun dibuat
kelabakan dengan sikap antusias mereka.
Sejumlah staf FIFA kemudian meminta mereka
yang ingin berfoto di samping trofi Piala Dunia
untuk antre dalam satu barisan panjang. Antrean
panjang pun terbentuk yang diisi oleh wartawan
Istana, anggota Paspampres dan staf
kepresidenan lainnya. Termasuk pula di dalam
antrean itu Menteri Sekretaris Negara Sudi
Silalahi.
Sayang, tak banyak yang mengetahui aturan yang
telah ditetapkan FIFA soal berpose dengan trofi
dalam kotak kaca itu. Beberapa orang berpose
dengan bergaya di samping trofi tanpa menyentuh
kotak kaca berisi trofi. Namun, sebagian lagi
berpose dengan memegang kotak kaca seolah-
olah baru menerima trofi dari orang lain.
Hal inilah yang kemudian menjadi masalah.
Beberapa orang staf dari FIFA langsung menegur
cara memegang seperti itu. Teguran itu juga
dialamatkan kepada Sudi Silalahi karena
memegang kotak kaca berisi trofi Piala Dunia.
"Don't touch, don't touch... ," ujar seorang staf
FIFA sembari meminta Sudi menyingkirkan
tangannya.
Sudi kemudian diberitahu cara yang benar, yaitu
dengan berpose di sebelah kotak kaca
menghadap ke depan dengan tangan seolah
melingkar ke belakang kotak kaca. Jadi tak ada
kesan memegang dari samping.
Adegan itu tak sempat disaksikan Presiden SBY
yang telah kembali ke ruang kerjanya bersama
Dwight Yorke. Sudi sendiri, usai kena 'semprit'
juga ikut masuk ke dalam Kantor Presiden.
Memang tak sembarang orang yang dapat
memegang langsung trofi yang akan diperebutkan
32 negara di Brasil pada Juni nanti. Trofi Piala
Dunia itu hanya boleh disentuh oleh Kepala
Negara , mantan pemenang Piala Dunia, dan
pemenang Piala Dunia.
"Hanya Kepala Negara dan mantan pemenang
Piala Dunia yang boleh menyentuh trofi itu," kata
Anna Maria Gazda, Perwakilan Coca-Cola
Company Global, selaku pihak sponsor. (Ado)

0 comments

Post a Comment