Monday, January 6, 2014

Ibu Ini Melahirkan di Jembatan Penyeberangan

Jakarta : Di atas tempat
tidur sederhana Ruang Seruni
Puskesmas Matraman, Mutia
Rahmawati (33) sedang menyusui
putrinya. Bayi mungil itu belum 24 jam
menghirup udara segar dunia -- ia
menatap dunia untuk kali pertamanya
di Halte Kebon Pala, Jatinegara,
Jakarta Timur.
Mutia baru saja datang dari Agro Wilis,
Kediri ke Jakarta dengan menumpangi
bus Handoyo ke Terminal Pulogadung
pada Minggu, 5 Januari 2014.
Kedatangannya ke Jakarta untuk
menegok sang ayah di kawasan
Tambun, Bekasi, Jawa Barat. Sudah
lama mereka tak bersua.
Akhirnya, setelah suaminya,
Muhammad Abi Rivai meninggal
seminggu lalu, Mutia memutuskan
untuk berkunjung ke rumah sang ayah.
"Sampai di sana, lurahnya bilang ayah
saya sudah meninggal 2 bulan lalu
karena jantung. Nggak ada yang kasih
tahu saya. Ayah saya dikubur di TPU
Karet," katanya saat ditemui di
Puskesmas Kecamatan Matraman,
Senin (6/1/2014).
Lalu, bersama ketiga anaknya, Rafli
(7), Jibran (4), Syifa (2), Mutia
memutuskan untuk menuju Puri
Kembangan, Jakarta Barat dengan
uang seadanya. Wanita yang mengaku
sebagai terapis kampung halamannya
itu ingin membeli beberapa ramuan
herbal di kawasan Puri.
Namun, baru sampai di Jatinegara,
Mutia sudah tak kuat. Perut
keroncongan karena belum makan
sejak pagi membuatnya memutuskan
untuk makan sate padang yang dijual
di sekitar JPO Halte Kebon Pala.
Usai makan, wanita asli Bali itu
menyempatkan diri untuk salat Magrib
di JPO. Namun, tak disangka perutnya
tiba-tiba saja mulas. Awalnya, Mutia
mengira karena kekenyangan sehabis
makan sate padang. Tapi, anggapan itu
sirna saat air ketubannya pecah.
"Saya kaget karena terakhir diperiksa
usia kandungannya masih enam
bulan," singkatnya sambil terus
menyusui putri barunya itu.
Tanpa pikir panjang, Mutia
memutuskan untuk berjuang sendiri
melahirkan anak keempatnya itu. Tak
sampai setengah jam, bayi perempuan
mungil itu pun lahir. Tangisan bayi
mulai terdengar di sekitar JPO.
Dirinya yang lemas sehabis
melahirkan, hanya bisa bersandar di
besi pembatas JPO. Warga sekitar
seperti tukang ojek, pedagang, dan
petugas keamanan yang berada di
sekitar JPO pun langsung datang dan
menghampiri Mutia dan ketiga
anaknya. Kemudian, sekitar pukul
23.30 WIB, warga membawa Mutia ke
Puskesmas Kecamatan Matraman
untuk mendapatkan pertolongan dan
perawatan.
"Sudah banyak darah, anak sudah saya
gendong. Terus saya dibawa ke sini,"
ujarnya.
Saat ini, bayi seberat 2,7 kg dengan
panjang 48 cm itu dalam keadaan
sehat. Sementara, Mutia masih
mendapat perawatan karena
kondisinya belum stabil.
Mutia mengaku hanya ingin cepat
pulang ke kampung halamannya. Dia
juga bingung karena tak punya biaya
lagi untuk pulang kampung dan
berobat. "Saya nggak punya uang
untuk berobat, Saya di rumah saja, kan
bayinya sudah lahir. Cuma ingin
istirahat di losmen, atau panti. Kalau
sudah baikan baru bisa ngobatin
pasien lagi," tandasnya.

0 comments

Post a Comment