Nani Wji Astuti, warga Desa Jetis, Kecamatan Purwodadi, grobogan, Jawa Tengah merupakan seorang ibu rumah tangga berusia 35 tahun yang berprofesi sebagai pembantu rumah tangga (PRT) memberikan diri untuk maju sebagai calon anggota legislatif.
Nani yang telah menjadi PRT sejak 3 tahun lalu ini memantapkan diri untuk ikut bursa caleg yang akan berlangsung 9 April 2014 mendatang. Sebagai PRT, Nani tidak bekerja disatu tempat saja, jika pekerjaan di majikan satu selesai, dia pindah ke majikan lainnya yang membutuhkan tenaganya.
Usai bekerja di rumah majikanya, dia menyempatkan diri untuk mencari dukungan dengan cara bersilahturahmi ke tetangga dan teman-temanya serta aktif dalam kegiatan wanita.
Nani mendaftarkan diri sebagai caleg melalui Partai Hanura untuk daerah pemilihan (dapil) delapan meliputi Kecamatan Toroh, Geyer dan Purwodadi. Dengan bermodal dukungan suami, keluarga dan tetangga, dia optimis meraih simpati para pemilihnya.
Nani yang telah menjadi PRT sejak 3 tahun lalu ini memantapkan diri untuk ikut bursa caleg yang akan berlangsung 9 April 2014 mendatang. Sebagai PRT, Nani tidak bekerja disatu tempat saja, jika pekerjaan di majikan satu selesai, dia pindah ke majikan lainnya yang membutuhkan tenaganya.
Usai bekerja di rumah majikanya, dia menyempatkan diri untuk mencari dukungan dengan cara bersilahturahmi ke tetangga dan teman-temanya serta aktif dalam kegiatan wanita.
Nani mendaftarkan diri sebagai caleg melalui Partai Hanura untuk daerah pemilihan (dapil) delapan meliputi Kecamatan Toroh, Geyer dan Purwodadi. Dengan bermodal dukungan suami, keluarga dan tetangga, dia optimis meraih simpati para pemilihnya.
Nani ketika sedang bekerja membersihkan rumah majikannya
Keterbatasan dana membuat ibu satu anak ini tidak membuat alat peraga kampanye. Upah yang dia terima sebesar Rp500 ribu setiap bulannya hanya mencukupi keperluan keluarganya sehari-hari.
Sementara itu, majunya Nani menjadi caleg merupakan kado ulang tahun bagi ayahnya, Maryono. Dia mendukung penuh tekad anaknya meski dari latar belakang orang tidak mampu dan hanya lulusan SMA.
Kecilnya emansipasi wanita di Indonesia membuat hati Nani tergerak untuk ikut membangkitkan semangat wanita asal Grobogan, Jawa Tengah ini
(istimewa)
0 comments
Post a Comment